Investasi merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan perencanaan dan
analisa yang mendalam mengenai makroekonomi dan mikroekonomi. Dalam
analisa investasi yakni investasi saham, terdapat dua metode analisa
paling populer dikalangan investor yaitu analisa teknikal dan
analisafundamental.
Analisa teknikal merupakan analisa
yang mempelajari perilaku harga di bursa dengan menggunakan sebuah
grafik yang disebut dengan chart.Saat ini terdapat banyak sekali
software charting yang bisa digunakan untuk menganalisa saham seperti amibroker , metastock dimana kedua software tersebut adalah software berbayar, dan untuk yang versi gratis anda bisa menggunakan chartnexus.
Kemudian,
analisa fundamental sendiri merupakan analisa yang menitikberatkan pada
kondisi fundamental ekonomi dan keuangan perusahaan. Analisa
fundamental dilakukan dengan memperhatikan berbagai rasio keuangan
sebagai berikut:
Rasio Profitabilitas
1. Net
Profit Margin (NPM) : merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
keuntungan bersih perusahaan atas seluruh penjualan dalam satu periode.
Semakin tinggi nilainya semakin baik.
NPM = Laba Bersih : Total Penjualan
2.
Return on Sales (ROS) merupakan rasio untuk menghitung laba usaha atas
penjualan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, semakin baik.
ROS = Laba Usaha : Total Penjualan
3.
Return on Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan pengembalian atas
aset yang dipergunakan perusahaan dalam beroperasi. Semakin tinggi
semakin baik.
ROA = Laba Bersih : Total Aset
4.
Return on Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan tingkat
pengembalian laba usaha atas modal yang digunakan perusahaan. Semakin
tinggi rasio yang dihasilkan, menunjukkan seberapa produktifnya
perusahaan tersebut.
ROE = Laba Bersih : Ekuitas
Rasio Likuiditas
1.
Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Semakin
tinggi semakin baik, karena utang jangka pendek akan dapat tercover oleh
aset lancar yang dimiliki perusahaan.
CR = Aset Lancar : Utang Lancar
Rasio Utang
1.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka panjangnya. Semakin
rendah rasio ini semakin baik, karena menunjukkan seberapa kecil utang
perusahaan terhadap ekuitasnya sehingga tidak akan mengganggu perusahaan
dalam hal permodalan operasinya.
DER = Total Utang : Total Ekuitas
Rasio Pasar
1.
Price to Earning Ratio (PER) digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi
suatu saham dihargai oleh investor. Semakin tinggi rasio ini maka
semakin mahal harga sebuah saham yang harsu dibayar oleh seorang
investor untuk mendapatkannya.
PER = Harga Saham : Laba Per Saham
2.
Price to Book Value (PBV) digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi
sebuah saham dihargai berdasarkan ekuitas per lembar saham. Semakin
tinggi nilainya maka semakin mahal suatu saham. Semakin tinggi nilai
rasio ini menunjukkan bahwa seorang investor harus membeli suatu saham
sekian kali lipat dari yang seharusnya ia bayar.
PBV = Harga Saham : Nilai Buku
Dalam
menghitung dan analisa fundamental suatu saham, seorang investor
membutuhkan suatu laporan yang selalu di publikasikan oleh perusahaan
sebagai salah satu kewajibannya terhadap investor. Anda bisa mendapatkan
laporan keuangan perusahaan dengan mendownload di alamat ini http://www.idx.co.id
Sekian
ulasan kali ini, semoga bermanfaat bagi pembaca. Blog ini akan penulis
update seminggu sekali dengan mengulas berbagai topik mengenai dunia
saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar