Sabtu, 23 Mei 2015

Astra Graphia : Berlian dengan Sedikit Peminat

Astra Graphia mengawali bisnis sebagai penyedia layanan peralatan perkantoran. Cikal bakal Astra Graphia berawal dari Divisi Xerox di PT Astra International pada tahun 1971, dan kemudian dilakukan pemisahan pada tahun 1975 menjadi badan hukum sendiri bernama PT Astra Graphia terdaftar sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan penyedia layanan peralatan perkantoran. Selanjutnya, tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk sebagai distributor eksklusif oleh Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang untuk memasarkan dan memberikan layanan purna jual produk Fuji Xerox di seluruh Indonesia.
http://sahamologi.blogspot.com/

Saat ini Astra Graphia fokus dengan ruang lingkup penyedia solusi dan jasa D ICT atau Document, Information & Communication Technology. Misi Astra Graphia adalah menyediakan solusi DICT terbaik (To Deliver the Best D ICT Solution) yang didukung visi menjadi pilihan utama mitra kerja DICT (D ICT preferred partner). Visi dan misi tersebut diperkuat dengan budaya perusahaan yang bernama VIPS dengan penjelasan sebagai berikut:
1.  Bermanfaat bagi Bangsa dan Peri Kehidupan (Valuable to The Nation and Life= “V”)
2. Berinovasi dan Berkeunggulan Kelas Dunia (Innovative and World Class Excellence= “I”)
3. Menjadi Partner pilihan Pelanggan (Preferred Partner for Customer= “P”)
4. Kerja sama yang Sinergis (Synergetic Teamwork= “S”)

Astra Graphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989 dengan simbol saham ASGR dan menjadi PT Astra Graphia Tbk. Per tanggal 31 Desember 2014, 76,87% saham Astra Graphia dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisanya dimiliki oleh publik.

Astra Graphia memiliki entitas anak yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang fokus di bidang teknologi informasi & komunikasi (ICT), dan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang mempunyai portofolio utama, Xprins sebagai penyedia jasa pencetakan digitaluntuk layanan data variabel, dan Layan Gerak sebagai penyedia layanan jasa pengiriman kebutuhan Office Supplies dan Office Productsguna memenuhi kebutuhan harian perkantoran maupun persona.

Secara fundamental, Astra Graphia menunjukkan kinerja luar biasa, dimana sejajk tahun 2010 hingga 2014 pertumbuhan EPS 22% dengan ROE 25% keatas. Ini menunjukkan bahwa manajemen ASGR mampu menghasilkan keuntungan yang stabil dari tahun ke tahun, apalagi ASGR merupakan anak usaha dari Astra Group yang terkenal dengan kinerjanya yang kinclong dikalangan investor. Selain itu, ASGR juga dikenal  rutin membagikan dividen setiap tahunnya.

Dengan pertumbuhan yang cemerlang seperti itu (apalagi ROE selalu berada pada angka 25%) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi para investor dan perusahaan. Meski dengan ROE seperti itu, namun pertumbuhan EPS selama 5 tahun terakhir hanya 22% menunjukkan perusahaan kurang mampu menghasilkan pertumbuhan EPS yang super power (memang ini disebabkan perusahaan berada pada sektor computer and service sebagai distributor dan layanan purna jual) yang  memang cenderung sulit untuk menghasilkan pertumbuhan EPS yang signifikan seperti perusahaan-perusahaan yang menjual sendiri  produk mereka.

Menghadapi tahun 2015, ASGR membuat beberapa perencanaan untuk tetap melanjutkan pertumbuhan kinerja perusahaan diantaranya: melakukan penjualan langsung melalui cabang-cabang dan reseller, serta melakukan indirect channel yang diharapkan akan terus memperluas ekspansi perusahaan.

Memang secara fundamental, ASGR tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Dimana rasio DER dan DAR secara bertahap mengalami penurunan hingga akhir 2014 kedua rasio berturut-turut ada pada posisi 0,81 dan 0,45. Dengan posisi rasio yang sedemikian rup[a, seharusnya tidak membuat khawatir para investor terhadap kemampuan manajemen utang ASGR. Lalu bagaimana dengan CR? Yups, selama 5 tahun terakhir, rasio CR mengalami pertumbuhan dimana posisi terakhir CR adalah 1,9.

Mari kita menilik beberapa rasio profitabilitas ASGR. Selama 5 tahun terakhir rasio GPM, NPM, ROE, dan ROA mengalami pertumbuhan. Dimana masing-masing ada pada posisi 30%, 11,3% , 28,7% , dan 15,9%.
Kemudian penulis membedah lebih lanjut terhadap ROE ASGR, benarkah ROE sebesar itu didominasi oleh pendapatannya? Dari analisa mendalam, didapatkan memang ROE sebesar itu lebih didominasi oleh NPM dimana semakin kesini (maksudnya 2014) nilai NPM terus bertumbuh dan equity multiplier menurun. Ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan memang sangat bagus.

Bagaimana dengan cash flow ASGR terakhir? Memang Operating Cash Flow nilainya tidak lebih besar dari net income, namun secara keseluruhan dan menilik selama 5 tahun terakhir arus kas ASGR cukup sehat, dimana posisi kas perusahaan berada pada kondisi positif. Dan kabar baik lainnya lagi adalah selama 5 tahun terakhir perusahaan tidak memunculkan adanya indikasi cash burner (perusahaan lebih cepat menghabiskan uang ketimbang menghasilkan uang), semuanya berada pada posisi safe. Working capital perusahaan pun selama 5 tahun berada pada kondisi positif. Asset, utang, modal, maupun penjualan ASGR selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Maka tidak heran jika harga ASGR selama 5 tahun juga terus mengalami peningkatan meski ada koreksi kecil-kecil disana-sini.

Bagaimana dengan kondisi fundamental terakhir? well, pada kuartal I 2015 kinerja ASGR menunjukkan pertumbuhan yang menyenangkan.  Baik penjualan, EBIT, net income, dan EPS kesemuanya menunjukkan pertumbuhan dibandingkan kinerja pada kuartal yang sama pada tahun 2014. Pertumbuhan penjualan ASGR pada kuartal I 2015 mencapai 5,6% , EBIT 12% , EBT 45,8% , dan EPS 43,7 % dimana EPS p[ada kuartal I 2015 sebesar 35,23 dibanding kuartal yang samapada 2014 sebesar 24,51.

Lalu bagaimana dengan nilai intrinsic dari ASGR? Well, nilai intrinsic dari ASGR saat ini memang sudah overvalue, namun jika memang anda ingin mengoleksi ASGR untuk investasi, ada beberapa cara yang dapat anda gunakan:
1. mencicil (average down), mengingat kinerja ASGR yang cemerlang maka tidak salah jika anda menggunaka teknik tersebut.
2. membeli saat terjadi breakout diikuti dengan volume yang besar.

Kelemahan ASGR sendiri adalah volume perdagangan yang kecil, sehingga untuk membeli dengan dana yang besar anda harus bersabar dengan mencicil serta berada pada sub-industri yang non-unggulan. 

Mari kita lihat grafik ASGR berikut ini
http://sahamologi.blogspot.com/


Perhatikan grafik tersebut, dalam setahun, pergerakan harga ASGR cenderung meningkat meski ada koreksi disana-sini. Jika anda ingin membeli ASGR maka menurut saya jangan sekarang, tunggu adanya sinyal dari indicator MACD, stokastik dan volume. Saat ini ASGR sedang  mengalami oversold dan cenderung melemah, tunggu hingga muncul golden cross dari MACD da stokastik, dan volume perdagangan meningkat. Namun jika anda hendak mencicil silakan anda lakukan mulai sekarang namun dengan jumlah pembelian yang sedikit.

Berikut ini grafik ASGR yang menunjukkan harga ASGR terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meski volume perdagangan yang sangat kecil (tidak likuid).
http://sahamologi.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar