Astra Graphia mengawali bisnis sebagai penyedia layanan peralatan
perkantoran. Cikal bakal Astra Graphia berawal dari Divisi Xerox di PT Astra
International pada tahun 1971, dan kemudian dilakukan pemisahan pada tahun 1975
menjadi badan hukum sendiri bernama PT Astra Graphia terdaftar sebagai
perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan penyedia layanan
peralatan perkantoran. Selanjutnya, tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk
sebagai distributor eksklusif oleh Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang untuk memasarkan
dan memberikan layanan purna jual produk Fuji Xerox di seluruh Indonesia.
Saat ini Astra Graphia fokus dengan ruang lingkup penyedia solusi
dan jasa D ICT atau Document, Information & Communication Technology. Misi
Astra Graphia adalah menyediakan solusi DICT terbaik (To Deliver the Best D ICT
Solution) yang didukung visi menjadi pilihan utama mitra kerja DICT (D ICT
preferred partner). Visi dan misi tersebut diperkuat dengan budaya perusahaan
yang bernama VIPS dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Bermanfaat bagi
Bangsa dan Peri Kehidupan (Valuable to The Nation and Life= “V”)
2. Berinovasi dan Berkeunggulan Kelas Dunia (Innovative and
World Class Excellence= “I”)
3. Menjadi Partner pilihan Pelanggan (Preferred Partner for Customer=
“P”)
4. Kerja sama yang Sinergis (Synergetic Teamwork= “S”)
Astra Graphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 1989 dengan simbol saham ASGR dan menjadi PT Astra Graphia Tbk. Per
tanggal 31 Desember 2014, 76,87% saham Astra Graphia dimiliki oleh PT Astra
International Tbk, dan sisanya dimiliki oleh publik.
Astra Graphia memiliki entitas anak yaitu PT Astra Graphia Information
Technology (AGIT) yang fokus di bidang teknologi informasi & komunikasi
(ICT), dan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang mempunyai portofolio
utama, Xprins sebagai penyedia jasa pencetakan digitaluntuk layanan data
variabel, dan Layan Gerak sebagai penyedia layanan jasa pengiriman kebutuhan
Office Supplies dan Office Productsguna memenuhi kebutuhan harian perkantoran
maupun persona.
Secara fundamental, Astra Graphia menunjukkan kinerja luar
biasa, dimana sejajk tahun 2010 hingga 2014 pertumbuhan EPS 22% dengan ROE 25%
keatas. Ini menunjukkan bahwa manajemen ASGR mampu menghasilkan keuntungan yang
stabil dari tahun ke tahun, apalagi ASGR merupakan anak usaha dari Astra Group
yang terkenal dengan kinerjanya yang kinclong dikalangan investor. Selain itu,
ASGR juga dikenal rutin membagikan
dividen setiap tahunnya.
Dengan pertumbuhan yang cemerlang seperti itu (apalagi ROE
selalu berada pada angka 25%) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi para investor dan perusahaan. Meski dengan ROE
seperti itu, namun pertumbuhan EPS selama 5 tahun terakhir hanya 22%
menunjukkan perusahaan kurang mampu menghasilkan pertumbuhan EPS yang super
power (memang ini disebabkan perusahaan berada pada sektor computer and service
sebagai distributor dan layanan purna jual) yang memang cenderung sulit untuk menghasilkan
pertumbuhan EPS yang signifikan seperti perusahaan-perusahaan yang menjual
sendiri produk mereka.
Menghadapi tahun 2015, ASGR membuat beberapa perencanaan
untuk tetap melanjutkan pertumbuhan kinerja perusahaan diantaranya: melakukan
penjualan langsung melalui cabang-cabang dan reseller, serta melakukan indirect
channel yang diharapkan akan terus memperluas ekspansi perusahaan.
Memang secara fundamental, ASGR tidak perlu diragukan lagi
kemampuannya. Dimana rasio DER dan DAR secara bertahap mengalami penurunan
hingga akhir 2014 kedua rasio berturut-turut ada pada posisi 0,81 dan 0,45. Dengan
posisi rasio yang sedemikian rup[a, seharusnya tidak membuat khawatir para
investor terhadap kemampuan manajemen utang ASGR. Lalu bagaimana dengan CR? Yups,
selama 5 tahun terakhir, rasio CR mengalami pertumbuhan dimana posisi terakhir
CR adalah 1,9.
Mari kita menilik beberapa rasio profitabilitas ASGR. Selama
5 tahun terakhir rasio GPM, NPM, ROE, dan ROA mengalami pertumbuhan. Dimana masing-masing
ada pada posisi 30%, 11,3% , 28,7% , dan 15,9%.
Kemudian penulis membedah lebih lanjut terhadap ROE ASGR,
benarkah ROE sebesar itu didominasi oleh pendapatannya? Dari analisa mendalam,
didapatkan memang ROE sebesar itu lebih didominasi oleh NPM dimana semakin
kesini (maksudnya 2014) nilai NPM terus bertumbuh dan equity multiplier
menurun. Ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan memang sangat bagus.
Bagaimana dengan cash flow ASGR terakhir? Memang Operating
Cash Flow nilainya tidak lebih besar dari net income, namun secara keseluruhan
dan menilik selama 5 tahun terakhir arus kas ASGR cukup sehat, dimana posisi
kas perusahaan berada pada kondisi positif. Dan kabar baik lainnya lagi adalah
selama 5 tahun terakhir perusahaan tidak memunculkan adanya indikasi cash
burner (perusahaan lebih cepat menghabiskan uang ketimbang menghasilkan uang),
semuanya berada pada posisi safe. Working capital perusahaan pun selama 5 tahun
berada pada kondisi positif. Asset, utang, modal, maupun penjualan ASGR selama
5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Maka tidak heran jika harga ASGR selama
5 tahun juga terus mengalami peningkatan meski ada koreksi kecil-kecil
disana-sini.
Bagaimana dengan kondisi fundamental terakhir? well, pada kuartal I 2015 kinerja ASGR menunjukkan pertumbuhan yang menyenangkan. Baik penjualan, EBIT, net income, dan EPS kesemuanya menunjukkan pertumbuhan dibandingkan kinerja pada kuartal yang sama pada tahun 2014. Pertumbuhan penjualan ASGR pada kuartal I 2015 mencapai 5,6% , EBIT 12% , EBT 45,8% , dan EPS 43,7 % dimana EPS p[ada kuartal I 2015 sebesar 35,23 dibanding kuartal yang samapada 2014 sebesar 24,51.
Bagaimana dengan kondisi fundamental terakhir? well, pada kuartal I 2015 kinerja ASGR menunjukkan pertumbuhan yang menyenangkan. Baik penjualan, EBIT, net income, dan EPS kesemuanya menunjukkan pertumbuhan dibandingkan kinerja pada kuartal yang sama pada tahun 2014. Pertumbuhan penjualan ASGR pada kuartal I 2015 mencapai 5,6% , EBIT 12% , EBT 45,8% , dan EPS 43,7 % dimana EPS p[ada kuartal I 2015 sebesar 35,23 dibanding kuartal yang samapada 2014 sebesar 24,51.
Lalu bagaimana dengan nilai intrinsic dari ASGR? Well, nilai
intrinsic dari ASGR saat ini memang sudah overvalue, namun jika memang anda
ingin mengoleksi ASGR untuk investasi, ada beberapa cara yang dapat anda
gunakan:
1. mencicil (average down), mengingat kinerja ASGR yang
cemerlang maka tidak salah jika anda menggunaka teknik tersebut.
2. membeli saat terjadi breakout diikuti dengan volume yang
besar.
Kelemahan ASGR sendiri adalah volume perdagangan yang kecil,
sehingga untuk membeli dengan dana yang besar anda harus bersabar dengan
mencicil serta berada pada sub-industri yang non-unggulan.
Mari kita lihat grafik ASGR berikut ini
Perhatikan grafik tersebut, dalam setahun, pergerakan harga
ASGR cenderung meningkat meski ada koreksi disana-sini. Jika anda ingin membeli
ASGR maka menurut saya jangan sekarang, tunggu adanya sinyal dari indicator MACD,
stokastik dan volume. Saat ini ASGR sedang
mengalami oversold dan cenderung melemah, tunggu hingga muncul golden
cross dari MACD da stokastik, dan volume perdagangan meningkat. Namun jika anda
hendak mencicil silakan anda lakukan mulai sekarang namun dengan jumlah
pembelian yang sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar