Sabtu, 30 Mei 2015

Total Bangun Persada : TOTL



Total Bangun Persada didirikan pada 4 September 1970 dengan nama PT Tjahja Rimba Kentjana, kemudian pada tanggal 24 Juli 1981 diubah menjadi PT Total Bangun Persada, dan tanggal 20 April 2006 menjadi PT Total Bangun Persada Tbk dengan melakukan IPO. TOTL merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang jasa konstruksi dengan visi untuk menjadi kontraktor bangunan terkemuka yang didukung oleh kebanggaan dan keunggulan di bidang konstruksi.

Selain itu TOTL juga mengerjakan proyek-proyek kerjasama, antara lain: Menara Astra Project Jakarta – KSO Dengan Shimizu Corporation, MNC Media Tower Project Jakarta – KSODengan Shimizu Corporation, Grade A Office At SCBD Lot. X – Jakarta KSODengan PTTakenaka Indonesia, Australian Embassy – Kuningan, South Jakarta, KSODengan LCI (PT Leighton Contractors Indonesia).
http://sahamologi.blogspot.com/

TOTL memfokuskan industrinya pada bangunan yang berstandar internasional yaitu pembangunan gedung-gedung komersial bertingkat (high-rise commercial). Hingga kini, TOTAL tercatat telah menghasilkan bangunan-bangunan tinggi yang paling berkelas di Indonesia antara lain Empire Tower, gedung GKBI, The Four Season Hotel, Mega Tower, The Peak, Pakubuwono Residence, Allianz Tower dan Central Park di Podomoro City.

Berikut ini beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh TOTL:
- The Tower 1-Sep-2013 sampai 31-Jul-2016
- Menara Danamon  27-Oct-2013 sampai 27-Jul-2015
- Sequis Tower 21-Feb-2014 sampai 30-Jun-2017
- Menara Kompas 20-May-2014 sampai 20-May-2016
- The Anvaya Bali  9-Jun-2014 sampai 24-Jan-2017
- 1 Park Avenue 17-Jun-2014 sampai17-Aug-2016
- Pondok Indah Residences 28-Oct-2014 sampai 30-Sep-2017
- Jagat Office Building 27-Nov-2014 sampai 25-Jul-2015
- Green Office Park 9 BSD City 15-Mar-2015 sampai 09-Mar-2016
- Binus MC Alam Sutera 2 16-Mar-2015 sampai 09-Feb-2016
- BRI PSCF Ragunan 23-Mar-2015 sampai 30-Jan-2016
- BRI BSCF Tabanan Bali 23-Mar-2015 sampai 30-Jan-2016

Lalu bagaimana kinerja TOTL selama 5 tahun terakhir? Well, kinerja TOTL selama 5 tahun terakhir tidak mengecewakan bahkan bertumbuh dalam kurun waktu tersebut. Hanya saja yang perlu menjadi garis bawah adalah kinerja di tahun 2014 memang menurun cukup drastis pertumbuhan konsisten yang diharapkan tidak terjadi di tahun kemarin. Tercatat ROE 2014 hanya sebesar 20,5% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 26%. ROA tercatat 6,6% dibanding 2013 yang sebesar 9,6%.

Penurunan kinerja ini cukup berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Dimana selama kurun waktu 5 tahun terakhir angka DER menembus angka 2 pada 2014 tepatnya 2,1. Cukup menghawatirkan memang jika menilik rasio tersebut. Kemudian current ratio sendiri tuun menjadi 1,3 dimana pada 2013 sebesar 1,6.

Pada tahun 2013, perusahaan terdeteksi mengalami cash burner (pengeluaran lebih banyak ketimbang pemasukan) sehingga cash flownya cenderung negatif. Dan secara keseluruhan selama 5 tahun terakhir, kinerja TOTL cukup baik.

Kinerja TOTL kuartal I 2015 tidak mengesankan, bahkan cenderung melemah dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu. Dimana pendapatan usaha menurun sebesar -3,2% dan laba kotor menurun sebesa -10%. Hanya saja EPS TOTL pada kuartal I mengalami peningkatan sebesar 38% dari kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Aneh memang, dimana penjualan dan laba kotor turun seharusnya EPS juga mengikutinya (mengekor). Hal ini disebabkan pada kuartal I 2015 perusahaan mendapatkan laba lain-lain lebih besar dari kuartal tahun lalu, serta pada kuartal I tahun ini perusahaan tidak melakukan pendanaan atas operasinya sehingga tidak menurunkan pendapatan keseluruhan perusahaan dibandingkan tahun lalu.

Bagaimana dengan ROE yang tergolong besar tersebut, apakah benar-benar berasal dari pendapatan operasi perusahaan? sayangnya tidak. Dengan menggunakan Three Step DuPont Analysis ditemukan selama  ini ROE yang tinggi dari TOTL berasal dari NPM, kemudian disusul Equity multiplier, dan terakhir aset turnover. Ini memnunjukkan bahwa pendapatan usaha perusahaan tidak lebih besar dari total asetnya, kemudian equity multiplier pada 2014 yang sebesar 3,1 menunjukkan bahwa jumlah ekuitas peusahaan terbilang kecil dibanding dengan utang atas komposisi asetnya. Dan yang biasa menjadi perhatian utama investor adalah nilai intrinsiknya, maka saham ini tergolong overvalue.

Sekarang mari kita lihat pergerakan harga TOTL, dengan melihat pergerakan IHSG dan Sektornya

Perhatikan grafik IHSG diatas, saat ini IHSG sedang mengalami pelemahan setelah berhasil rebound setelah pelemahan akhir apil kemarin. Dan volume perdagangan terakhir cukup menghawatirkan seperti memberi sinyal akan terjadi periode bear lanjutan. Lalu bagaimana dengan pergerakan sektor properti sendiri, berikut ini grafiknya

Pada dasarnya sektor bergerak sideways sejak awal tahun, dan bergerak diantara rangenya. Saat ini dengan pelemahan IHSG yang terlihat, sektor ini juga mengekor apalagi data ekonomi yang dirilis BPS menunjukkan penurunan dapat memperkuat arah pergerakan sektor properti mendekati supportnya, dan berpotensi untuk breakdown. Selain itu, wacana pemerintah terkait bolehnya kepemilikan asing terhadap properti juga masih belum terlihat jelas baik perkembangannya maupun efek sampingnya.

 Garafik diatas adalah grafik pergerakan harga TOTL sejak awal 2014. Sejak awal 2015 pergerakan harga TOTL menurun mengikuti penurunan kinerja perusahaan yang tidak mengesankan. Namun coba anda perhatikan baik-baik, pergerakan TOTL kembali rebound setelah menyentuh garis supportnya, meski penurunan kemarin juga didasari pelemahan indeks. Beberapa alasan yang mendasari reboundnya TOTL adalah pertumbuhan EPS perusahaan sebesar 38% dibandingkan kuartal I 2014 yakni 11,12 dengan EPS 2015 sebesar 15,38 pada kuartal yang sama. Meski secara value, saham ini tergolong overvalue dengan saat ini.

Berikut ini saya tampilkan harga closing TOTL dan pergerakan Buy/Sell oleh asing

Pada penutupan perdagangan terakhir, TOTL mengalami penguatan sehingga harga sahamnya menyentuh posisi tertinggi selama mei 2015 ini,

Dan berikut ini pergerakan asing selama mei 2015 terhadap saham TOTL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar