Sabtu, 13 Juni 2015

Pan Brothers is The Different Stock at This Time

Saat ini IHSG sedang berada dalam trend bearishnya, dimana IHSG telah menembus MA 20, MA 50, MA 100, dan MA 200 serta telah berada di support kuatnya yakni 4900. Dalam kondisi trend barish seperti sekarang ini hampir seluruh saham juga berada dalam trend bearish (terutama saham-saham unggulan sebagai penggerak market) dan sangat sulit menemukan saham-saham yang bergerak berlawanan dengan IHSG.

Sebuah nasihat lama menyebutkan "setiap periode bearish, selalu ada saja saham yang bergerak berlawanan terhadap indeks (uptrend)", Hal inilah yang membuat penulis untuk mencari saham-saham tersebut. Tidak mudah memang menemukan saham-saham tersebut, seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Perlu kejelian dan kesabaran dalam proses pencarian saham-saham tersebut. Salah satu saham yang penulis temukan adalah PBRX, Yups, PT Pan Brothers Tbk.

Ringkasan Perdagangan IHSG 12-06-2015

IHSG ditutup positif ke level 4935

Berikut ini ringkasan perdagangannya

Open           : 4933
High            : 4947
Low            : 4916
CLose         : 4935
Change       : +7
Change%    : +0.1%
Frekuensi    : 178.845
Volume        : 3.281.603.700
Value          : 4.161.422.445.503

Jumat, 12 Juni 2015

Watchlist Hari ini 12-06-2015

IHSG masih belum menunjukkan adanya perubahan tren market kedepannya sehingga perlu hati-hati untuk masuk market saat ini. Berbeda saat market bullish kuat, masuk market dan membiarkan beberapa hari saja sudah bepeluang besar mendapatkan gain namun saat bear seperti sekarang tidak boleh sembarangan masuk market jika tidak ingin nyangkut.

Saya berharap hari ini indah, dan market pun memnunjukkan sedikit keriangannya agar beberapa trader yang nyangkut dapat keluar dan bisa kembali belanja saham-saham unggulan diharga yang cukup murah saat ini. Siapkan kopi anda dan koran, berikut tabel daftar pantauan hari ini.

IHSG : Berkutat dengan 4900

Setelah pada hari selasa lalu IHSG menyentuh support kuatnya di 4900, di perdagangan selanjutnya IHSG masih berkutat di area tersebut. Pelemahan masih terlihat begitu nyata, terutama di sektor finance yang masih besar dimana aksi net sell pada BBRI dan BMRI masih begitu kuat. Jika banynak yang mengatakan bahwa BBRI dan BMRI sudah terdiskon, secara sekilas memang benar namun pendapat ini juga berbahaya. Kedua saham tersebut sampai hari ini terus melemah dan terus menyentuh new low nya di 2015 ini. Jika anda hendak mengkoleksi kedua saham ini, lakukanlah secara perlahan. Karena kemungkinan untuk turun lebih dalam masih begitu besar mengingat kondisi market sendiri yang masih berpotensi mengalami penurunan lanjutan.

Ringkasan Perdagangan 11-06-2015

IHSG ditutup melemah sebesar -4.74 ke posisi 4928 atau mengalami penurunan sebesar -0.10%. 

Berikut ringkasan perdagangannya

Open            : 4971
High             : 4979
Low             : 4911
Close           : 4928
Change        : -4.74
Change%    : -0.10%
Frekuensi    : 205.531
Volume       : 3.255.484.700
Value          : 4.697.887.304.037

Kamis, 11 Juni 2015

Watchlist Hari Ini 11-06-2015

Sektor perbankan terus saja melemah meski IHSG menguat, hal ini disebabkan asing yang memiliki portofolio di bank adalah yang terbesar sehingga pergerakan saham-saham ini sangat tergantung pada aksi asing itu sendiri.

BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN adalah emiten perbankan yang sahamnya mayoritas dipegang oleh asing dan beberapa diantaranya adalah penopang dari pergerakan IHSG sendiri, sehingga ketikaasing melakukan net sell katakan saham BBRI dan BMRI maka sektor perbankan tidak akan begitu sumringah meski saham-saham lain disektort perbankan ijo royo-royo. Jadi tidaklah heran jika pada saham-saham ini mengalami koreksi yang dalam maka IHSG dapat tergerus cukup dalam seperti pada perdagangan selasa lalu.

Percobaan Rebound di Support 4900

IHSG ditutup menguat 0.69% ke posisi 4933 setelah penurunan tajam pada perdagangan hari sebelumnya. Hal ini sedikit menggambarkan adanya usaha rebound setelah kejatuhan yang cukup dalam hingga memnyentuh support 4900 yang merupakan support kuatnya. Apakah rebound ini akan berlanjut? Well, tidak ada yang tahu persis mengenai hal ini.

Namun mari kita perhatikan beberapa hal berikut. Mayoritas saham bluechip telah terkoreksi cuukup dalam dimana asing terus melakukan aksi net sell pada mayoritas bluechip dimana yang paling tertekan adalah sektor perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBNI serta BBTN. Disisi lain, investor domestik menganggap hal inii adalah sebuah kesempatan dimana saham-saham tersebut sudah sewaktunya untuk dikoleksi dalam jangka pendek mengingat dalam setiap koreksi selalu ada beberapa kali rebound  meski fundamental ekonomi belum menunjukkan adanya perbaikan.

Ringkasan Perdagangan 10-06-2015

IHSG ditutup menguat sebesar 0,69% ke posisi 4933 dimana total transaksi harian sebesar Rp 5 trilyun. Berikut ringkasan perdagangan nya

Open : 4914                                       Low  : 4912
High  : 4974                                       Close : 4933
Change        : 33.68
Change %   : 0.69%
Frekuensi    : 239.384
Volume       : 4.534.506.900
Value         : 5.090.099.599.490

Rabu, 10 Juni 2015

Mengenal Analisis Tenikal

Analisis teknikal merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengamati, mempelajari kondisi dan tingkah laku market, dimana lebih tepatnya segala sesuatu tentang psikologi market. Analisa teknikal modern berpijak pada DOW THEORY yang dibuat berdasarkan kumpulan tulisan Charles Dow. Tulisan ini menginspirasi penggunaan dan pengembangan analisa teknikal mulai dari akhir abad ke 19, itu artinya analisa teknikal bukanlah metode baru, namun sudah jauh-jauh hari lahir sebelum era teknologi informasi muncul.

Pionir analisa teknikal lainnya adalah Ralph Nelson Elliot dan William Delbert Gann yang mengembangkan tekniknya sendii pada awal abad ke 20. Percaya atau tidak, analisa teknikal memnag lebih memberikan informasi terkait psikologi market melalui rangkaian candle yang tercermin dalam grafik. Pada dasarnya, analisis teknikal mempelajari 2 hal mendasar, yaitu serakah (greedy) dan ketakutan (fear) dalam market.

Watchlist Hari ini

Dengan melihat daftar indeks acuan dunia dan asia yang mayoritas melemah (kecuali S&P500 dan KOSPI) serta rupiah yang masih tertahan di 13,355 kemungkinan besar hari ini IHSG kembali dibuka di bawah level penutupan kemarin,

Jika anda memang tetap melakuka trading saat bearish seperti sekarang, Bottom Fishing (mancing bawah) merupakan salah satu teknik yang bisa diandalkan, namun tetap perlu waspada dengan kondisi sekarang ini, karena untuk mendapatkan keuntungan lebih sulit ketimbang saat bull terjadi.

IHSG Tertahan di Support 4900 ?

IHSG kembali anjlok pada perdagangan kemarin, dimana IHSG ditutup di level 4,899 atau turun -2.3% dari posisi pembukaan 5,002. Lalu bagaimana dengan hari ini? Well, potensi rebound memang keciil ditengah gempuran net sell, dimana pada perdagangan kemarin asing net sell lebih dari 2 trilliyun yang membuat IHSG terjermbab dalam. Dengan penurunan sedalam itu, banyak analis maupun trader atau investor bahwa saat ini saham-saham unggulan seperti BBRI, BMRI, PTPP dsb telah terdiscount. Pertanyaannya benarkah demikian? Meski memang penurunan IHSG hampir 15% namun sejujurnya penulis belumlah yakin kalau saat ini harga saham-saham tersebut sudah terdiscount.

Menilik koreksi menengah yang terjadi pada tahun 2013 silam, dimana IHSG mengalami koreksi yang sangat dalam yakni kurang lebih sebesar 35% dari posisi tertingginya 5250 menuju posisi terendahnya 3900, maka secara kasar penulis menyimpulkan penurunan IHSG masih dapat berlanjut meski tetap ada rebound disana sini. Apalagi saat ini IHSG masih koreksi 15% yang artinya masih kurang dari setengahnya total koreksi di 2013 dan nilai tukar rupiah yang masih terus melemah meskipun beberapa pejabat pemerintah maupun BI berusaha meyakinkan peusahaan dan investor bahwa pada kuartal II 2015 nilai tukar rupiah akan membaik.

Selasa, 09 Juni 2015

Ringkasan Perdagangan Hari Ini 09-06-2015

IHSG kembali ditutup melemah, bahkan pelemahan ini membuat IHSG berada pada support kuatnya di 4900. IHSG ditutup anjlok sebesar -2.30% ke posisi 4.899 dimana asing net sell lebih dari 2 triliyun dan berikut ringkasan perdagangan hari ini

Open      : 5002                                        Low       : 4852
High        : 5002                                       Close      : 4899
Change               : -115.11
Change %          : -2.30%
Frekuensi           : 222.620
Volume              : 4.030.130.600
Value                 : 7.537.663.621.105

Koreksi IHSG di 2015 : Review dan Strategi Menghadapi Koreksi

Sejak 2008 IHSG hanya sekali mengalami koreksi yakni pada tahun 2013 selama kurang lebih 7 bulan sebelum kembali menguat pada awal tahun 2014, dan kini IHSG mengalami koreksinya dimulai resmi pada April lalu. Lalu sampai kapan IHSG akan kembali kondusif? Well, tidak ada yang tahu persis kapan IHSG akan kembali pada kondisi primanya, namun dengan mempelajari pola dan kondisi fundamental sekarang akan terlihat sedikit gambaran kondisi IHSG saat ini.

Boleh dibilang IHSG saat ini sedang demam, flu, batuk dan pilek. Setelah setahun lebih IHSG berlari kencang, sudah sewajarnya ia mengambil langkah untuk kembali istirahat (koreksi) dan memantapkan posisi (landasan) untuk kembali beralri kencang.

Wathclist Hari Ini 09-06-2015

IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin, mayoritas indeks dunia dan asia melemah, kurs rupiah terhadap dollar juga melemah bahkan menembus level tertinggi sejak 1998. Pertanyaannya kemana IHSG hari ini?

Berikut ini beberapa ulasan singkat untuk pergerakan IHSG hari ini
1. Mayoritas indeks melemah, maka kemungkinan IHSG melanjutkan pelemahan sanagt besar
2. Kurs Rupiah terhadap USD menembus posisi baru sejak 1998, memberikan dorongan IHSG melemah cukup besar
3. Jika hari ini IHSG dibuka pada posisi dibawah penutupan kemarin, kemungkinan IHSG melanjutkan pelemahan masih sangat besar
4. Tidak adanya katalis atau sentimen positif membuat penguatan IHSG sepertinya sangat kecil
5. Belum adanya reaksi cepat dan tepat dari pemerintah 
6. Tidak adanya laporan ekonomi yang mampu memunculkan rasa optimisme pasar
7. Masih derasnya asing net sell

IHSG Melanjutkan Pelemahan?

Perdagangan kemarin dimana IHSG kembali ditutup melemah lebih dari 1% dengan beberapa faktor yaitu melemahnya mayoritas bursa dunia dan ambrolnya rupiah yang hampir menyentuh level 13500 dan ini merupakan terlemah sejak 1998 (meski sebenarnya harus dianalisa lebih dalam untuk mengetahui dampak lanjutan kurs rupiah terhadap IHSG). Hal ini memberikan rasa ketar-ketir dimana perusahaan-perusahaan yang memiliki utang USD dan atau menggunakan USD dalam transaksi operasionalnya dapat mengalami penurunan kinerja yang tajam.

Lalu bagaimana dengan kinerja IHSG untuk hari ini? well, penulis masih belum optimis jika hari ini IHSG dapat kembali menguat, kenapa demikian? Sampai saat ini belum adanya tindakan nyata pemerintah yang mampu memberikan sentimen positif terhadap bursa maupun rupiah terhadap dollar, sehingga tidak adanya "suatu hal" yang mampu menjadi katalis terhadap kurs rupiah maupunbursa.

Senin, 08 Juni 2015

Ringkasan Perdagangan Hari Ini

Hari ini IHSG ditutup melemah mendekati 5000 dengan penurunan sebesar -1.68% atau sebesar -85.58 dan baik asing maupun domestik sama-sama melakukan aksi net sell. Berikut ini ringkasan perdagangan hari ini

Open : 5086                                       Low      : 5006
High  : 5088                                       Close    : 5014
Change        : -85.58
Change%    : -1.68%
Frekuensi    : 197.670
Volume       : 3.525.741.100
Value         : 4.212.210.205.146

Watchlist Hari Ini 08-06-2015

Potensi pelemahan lanjutan IHSG masih begitu kuat meski pada penutupan perdagangan hari jumat lalu IHSG berada pada zona positif. Anggapan ini didukung oleh melemahnya mayoritas indeks acuan baik Amerika, Eropa, maupun Asia sendiri serta melemahnya rupiah terhadap dolar AS yang telah menembus 13,300. Selain itu outflow asing dari bursa kita juga masih terus berlanjut, dan hingga kini elum ada tanda-tanda bahwa asing akan melakukan inflow dan mampu memperbaiki struktur harga.

Disisi lain, meski berhembus kabar bahwa pada kuartal II ini perekonomian Indonesia membaik (meski masih dibawah angka 5) tapi ini belum mampu mengangkat IHSG kembali ke posisi Up Trend karena beberapa hal berikut : IHSG masih terus melemah dan selalu dibuka dibawah posisi penutupan hari sebelumnya, Indeks acuan mayoritas ditutup melemah, laporan perbaikan ekonomi kuartal II masih berupa pendapat dan belum adanya laporan resmi, melemahnya nilai tukar rupiah, dan terakhir adanya keinginan The Fed menaikkan suku bunganya.

IHSG Tertahan di 5100

Pada penutupan perdagangan kemarin jumat IHSG ditutup di level 5100, hal ini memberikan gambaran bahwa meski IHSG mencoba menembus 5100 namun kembali lagi meski pembukaan IHSG berada pada level dibawah penutupan perdagangan hari sebelumnya. Bagaimana dengan hari ini? well, berikut saya tunjukkan data perdagangan indeks acuan dunia dan asia

DJIA........................17,849        -56.12          -0.31%
S&P500...................2,092          -3.01            -0.14%
Nasdaq....................5,068          +9.33            +0.18%
DAX........................11,197        -143.45         -1.26%
FTSE100..................6,804         -54.64           -1.26%
CAC40....................4,920          -66.39           -1.33%

Minggu, 07 Juni 2015

Benarkah Menjadi Investor atau Trader Ditentukan Oleh Time Frame?

Menjadi masalah yang klasik dikalangan investor atau trader yang baru masuk kedalam pasar, dimana mereka kerap kali berdiskusi terkait status mereka atau seseorang sebagai investor atau trader dengan membandingkan time frame yang mereka tetapkan. Dengan demikian perdebatan yang sebenarnya tidak akan meningkatkan performa portofolio ini dapat mengganggu pemikiran seseorang terhadap pemilihan, transaksi, dan lama waktu memegang saham mereka.

Pandangan umum menyebutkan bahwa seorang trader memiliki time frame yang lebih pendek ketimbang investor. Seorang trader dengan time framenya yang pendek membuat mereka lebih sering keluar masuk pasar ketimbang seorng investor. Dimana pandangan trader dengan time frame yang (umumnya) kurang dari 1 tahun membuat mereka lebih suka mencari saham yang secara teknikal up trend sehingga lebih mudah mendapatkan keuntungan. Kemudian seorang investor yang sering dianggap memiliki time frame yang lebih panjang (biasanya lebih dari 1 tahun)  memiliki kesabaran yang tinggi dan sering kehilangan momentum untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih pendek.