Minggu, 21 Juni 2015

PP (Persero) : Bintang Baru IHSG

Sahamologi- PP (Persero) atau PTPP merupakan perusahaan BUMN yang fokus dalam bidang konstruksi. Perusahaan ini berdiri pada 25 Agustus 1953 dengan segmentasi bisnis antara lain : konstruksi, EPC, properti, peralatan, investasi dan pracetak. Pada februari 2010 PTPP melantai dibursa dimana pada perdagangan hari pertama PTPP ditutup pada level 580, dan komposisi kepemilikan saham PTPP adalah 51% milik pemerintah Indonesia dan sisanya yakni 49% milik publik.

Pada tahun 2014 PTPP mndapatkan kontrak kerja sebesar 20,24 triliyun rupiah dan dengan peningkatan jumlah kontrak kerja dari tahun ke tahun membuat PTPP menguasai 4.84% pangsa pasar konstruksi di Indonesia yang nilai seluruh pangsa pasar sebesar 500 triliyun rupiah.

http://sahamologi.blogspot.com/

Sejak melantainya di bursa, harga saham IHSG hingga perdagangan terakhir pada jumat 19-06-2015 telah melonjak sbesar 613% yang artinya bahwa saham ini memang layak diperhitungkan selain statusnya sebagai BUMN pun juga kinerjanya yang kinclong selama ini. Berikut ini tabel ringkasan PTPP per tahun dan per kuartal I selama 5 tahun terakhir

http://sahamologi.blogspot.com/

http://sahamologi.blogspot.com/

Dari tabel diatas jelas terlihat bahwa kinerja dari PTPP cukup mengesankan, dimana setiap tahunnya PTPP selalu mencatatkan laba bersih dan cenderung terus meningkat. Baik aset, modal, maupun EPS terus saja menunjukkan peningkatan yang mengesankan, maka tidaklah heran jika harga saham ini selama dua tahun terakhir melonjak tinggi. 

Pertumbuhan EPS per tahun yang selalu diatas 19% dan kuartal I yang selalu diatas 20% menunjukkan bagaimana profitabelnya perusahaan ini. Ditambah ROE dua tahun terakhir yang berada di atas 20% maka cukuplah adil jika harga sahamnya naik begitu cepat.

Namun dibalik kinerja perusahaan yang mengesankan ada sedikit kekhawatiran mengenai utang perusahaan. Tetapi untungnya dari utang perusahaan yang begitu besar, yang lebih dari 50% komposisinya merupakan utang usaha bukan utang bank maupun utang obligasi. Sehingga meskipun DER PTPP terbilang sangat tinggi namun tidaklah mengkhawatirkan karena memang sebagian besar utang perusahaan merupakan utang usaha dan akan dibayar ketika proyek selesai dikerjakan. Kemudian CR yang selalu diatas 100% menunjukkan bahwa PTPP memiliki tingkat likuiditas yang baik sehingga meski jumlah utang lancar yang begitu besar dapat  terakomodir oleh jumlah aset lancar.

Lalu proyek apa saja yang memiliki kontribusi terhadap peningkatan laba perusahaan? berikut ini tabelnya

http://sahamologi.blogspot.com/

Terlihat dengan jelas bahwa proyek yang memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan PTPP adalah pembangunan gedung, pelabuhan dan EPC. Bagaimana dengan prospek PTPP ke depan? Jika kebijakan pemerintah mengenai "penggenjotan" proyek infrastruktur segera dilaksanakan maka PTPP sedikit banyak akan mendapatkan madunya. Apalagi status PTPP yang merupakan BUMN sehingga memberikan nilai tersendiri terkait program pemerintah, dan bisa diprediksikan bahwa PTPP akan menghasilkan pendapatan yang terus bertumbuh (dengan syarat tidak terjadi kondisi diluar perkiraan seperti krisis ataupun PTPP terkena force majeur).

Lalu apakah saat ini saham PTPP layak untuk dikoleksi? Mengingat harga sahamnya yang sudah turun karena koreksi IHSG.

Sebelum menganalisa saham PTPP, alangkah baiknya kita perhatikan grafik dan tabel berikut ini

http://sahamologi.blogspot.com/

http://sahamologi.blogspot.com/
http://sahamologi.blogspot.com/

Dari ketiga chart (bulanan, mingguan, harian) diatas, saham PTPP dalam kondisi uptrend meski selama 2015 ini kondisi saham PTPP sedang tidak bagus-bagusnya. Kemudian baik chart mingguan maupun harian, saham PTPP berada pada MA200 yang merupakan support kuat sehingga pada kondisi ini saham PTPP sudah layak untuk dicicil, hanya saja secara indikator stokastik baik bulanan, mingguan, maupun harian menunjukkan sinyal yang berbeda. Pada chart bulanan dan mingguan saham PTPP menunjukkan pola pelemahan sedangkan chart harian saham ini menunjukkan pnguatan.

Namun begitu, dari ketiga chart tersebut secara teknikal sebenarnya saham ini belum layak untuk dibeli, karena memang sudah berada diantara area overbought dan oversould, sehingga secara harian saham ini berpotensi untuk melemah karena secara makro (IHSG) belum ada alasan yang kuat untuk IHSG kembali menguat.

Untuk menambah gambaran mengenai saham ini penulis tambahkan pergerakan asing selama 2015, berikut grafiknya

http://sahamologi.blogspot.com/
 Kelemahan tabel ini adalah terbatasnya data yang penulis kumpulkan, sehingga tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya secara keseluruhan

Secara keseluruhan memang asing terus memegang saham ini, sehingga kalaupun IHSG mengalami penurunan dan saham PTPP ikut terseret, maka dengan cepat saham ini akan kembali rebound (karena memang secara fundamental saham ini tidak perlu diragukan). Dan jika nanti pada kuartal II kembali PTPP menunjukkan peningkatan kinerjanya ditengah lesunya perekonomian, maka sudah sewajarnya saham ini (minimal bertahan dari koreksi IHSG) untuk merangkak naik kembali, dan memang sudah sewajarnya saham unggulan selalu diburu dan dihargai mahal, tercatat PER saham PTPP saat ini (saat artikel ini ditulis) sebesar 32.32 dibanding PER sektor dan industri yang masing-masing sebesar 24.98 dan 29.79 (walaupun sebenarnya penulis tidak begitu peduli dengan PER).

Lalu pertanyaannya. What the next?       And what should we do?

Disclaimer On

Tidak ada komentar:

Posting Komentar