Rabu, 10 Juni 2015

Mengenal Analisis Tenikal

Analisis teknikal merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengamati, mempelajari kondisi dan tingkah laku market, dimana lebih tepatnya segala sesuatu tentang psikologi market. Analisa teknikal modern berpijak pada DOW THEORY yang dibuat berdasarkan kumpulan tulisan Charles Dow. Tulisan ini menginspirasi penggunaan dan pengembangan analisa teknikal mulai dari akhir abad ke 19, itu artinya analisa teknikal bukanlah metode baru, namun sudah jauh-jauh hari lahir sebelum era teknologi informasi muncul.

Pionir analisa teknikal lainnya adalah Ralph Nelson Elliot dan William Delbert Gann yang mengembangkan tekniknya sendii pada awal abad ke 20. Percaya atau tidak, analisa teknikal memnag lebih memberikan informasi terkait psikologi market melalui rangkaian candle yang tercermin dalam grafik. Pada dasarnya, analisis teknikal mempelajari 2 hal mendasar, yaitu serakah (greedy) dan ketakutan (fear) dalam market.


Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa analisis teknikal muncul berdasarkan pada Dow Theory, dimana teori ini dalam analisis teknikal menyebutkan 3 prinsip dasar yaitu
1. Segala sesuatu yang mempengaruhi pergerakan market telah tercermin pada harga market yang terjadi sebelumnya
2. Harga selalu bergerak dalam sebuah tren (uptrend, downtrend, atau sideways)
3. Pola tindakna trader yang terjadi dalam sebuah market akan selalu berulang (dapat dilihat dalam berbagai pola pada grafik)

Bagaimana mengetahui bahwa grafik menunjukkan saat para trader atau investor greed (serakah) atau mengalami ketakutan (fear) ? Saat market menunjukkan pola overbought (jenuh beli) maka pola tersebut dapat diasumsikan secara psikologis bahwa banyak trader yang sedang serakah. Begitu pula ketika muncul pola oversold (jenuh jual) yang secara psikologis menunjukkan bahwa banyak trader sedang dalam kondisi ketakutan atau panik sehingga mereka menjual sahamnya dalam harga yang tidak wajar.

Dalam analisis teknikal juga dikenal tren, dimana tren dibagi kedalam tiga jenis. Pertama adalah uptrend, merupakan sebuah ternd penguatan dimana harga saham terus naik hingga ke posisi tertingginya sebelum kembali turun untuk kembali pada posisi wajarnya. Biasanya pada saat tren seperti ini, banyak sekali trader yang mendapatken keuntungan secara mudah, bahkan seorang pemula pun bisa mendapatkannya.

Kedua adalah downtrend, tren ini menunjukkan penurunan harga saham setelah mencapai posisi tertingginya. Beberapa faktor yang mendorong suatu pasar mengalami downtrend adalah kinerja perusahaan mengecewakan, perekonomian negara lesu, turunnya kurs mata uang. Dan pada kondisi ini akan banyak trader yang mengalami kerugian baik yang sudah lama berkecimpung dalam pasar maupun yang masih pemula.

Ketiga adalah sideways, kondisi ini mencerminkan banyak trader yang masih bingung mengenai arah pasar bisa uotrend atau downtrend, semua memiliki peluang yang sama. Setiap uptrend atau downtrend selalu didahului oleh sideways sehingga dapat diantisipasi ketika kondisi fundamental perusahaan dan nasional yang bagus, perekonomian global yang sedang  bersemangat, maka setelah sideways biasanya akan terjadi uptrend, begitu juga sebaliknya jika kondisi fundamental mengecewakan maka arah trend selanjutnya adalah downtrend.

Mari perhatikan grafik berikut
http://sahamologi.blogspot.com/
Perhatikan tanda lingkaran biru tersebut, itu adalah kondisi sideways yang terjadi sebelum terjadinya trend baru.

Dalam pergerakannya dikenal juga dengan istilah support dan resisten, dimana support adalah posisi dukungan yang biasanya disebut sebagai lantai atau batas bawah suatu harga. Dan resisten disebut juga sebagai atap atau batas atas. Jika support tertembus, maka harga akan membentuk supportnya yang baru, dan support yang tertembus akan menjadi resistennya yg baru. Kemudian jika resisten yang tertembus, maka harga akan membentuk resistennya yang baru dan reisten yang tertembus akan menjadi supportnya yang baru.

Support dan resisten merupakan cerminan historis mengenai psikologi pasar yang dapat diandalkan untuk membantu trader memprediksi pergerakan pasar dan mengambil keputusan melepas atau membeli saham.  Seorang trader biasanya menggunakan support sebagai posisi beli dan resisten sebagai posisi jualnya. Ini adalah teknik sederhana yang sebenarnya jika diterapkan secaa disiplin, maka ia akan sangat membantu seorang trader dalam mengambil keputusan.

Selain itu, analisis teknikal juga dijadikan sebuah metode memngevaluasi pergerakan sebuah bursa dengan cara menganalisa statistik nilai harga yang terbentuk oleh aktifitas dari pergerakan sebuah bursa, berdasarkan pada penawaran dan permintaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar