Senin, 25 Mei 2015

Rasio Keuangan dalam Analisa Fundamental

Investasi merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan perencanaan dan analisa yang mendalam mengenai makroekonomi dan mikroekonomi. Dalam analisa investasi yakni investasi saham, terdapat dua metode analisa paling populer dikalangan investor yaitu analisa teknikal dan analisafundamental.

Analisa teknikal merupakan analisa yang mempelajari perilaku harga di bursa dengan menggunakan sebuah grafik yang disebut dengan chart.Saat ini terdapat banyak sekali software charting yang bisa digunakan untuk menganalisa saham seperti amibrokermetastock dimana kedua software tersebut adalah software berbayar, dan untuk yang versi gratis anda bisa menggunakan chartnexus.


Kemudian, analisa fundamental sendiri merupakan analisa yang menitikberatkan pada kondisi fundamental ekonomi dan keuangan perusahaan. Analisa fundamental dilakukan dengan memperhatikan berbagai rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio Profitabilitas
1. Net Profit Margin (NPM) : merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih perusahaan atas seluruh penjualan dalam satu periode. Semakin tinggi nilainya semakin baik.
    NPM = Laba Bersih : Total Penjualan

2. Return on Sales (ROS) merupakan rasio untuk menghitung laba usaha atas penjualan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, semakin baik.
    ROS = Laba Usaha : Total Penjualan

3. Return on Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan pengembalian atas aset yang dipergunakan perusahaan dalam beroperasi. Semakin tinggi semakin baik.
    ROA = Laba Bersih : Total Aset

4. Return on Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian laba usaha atas modal yang digunakan perusahaan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, menunjukkan seberapa produktifnya perusahaan tersebut.
    ROE = Laba Bersih : Ekuitas

Rasio Likuiditas
1. Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Semakin tinggi semakin baik, karena utang jangka pendek akan dapat tercover oleh aset lancar yang dimiliki perusahaan.
    CR = Aset Lancar : Utang Lancar

Rasio Utang
1. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka panjangnya. Semakin rendah rasio ini semakin baik, karena menunjukkan seberapa kecil utang perusahaan terhadap ekuitasnya sehingga tidak akan mengganggu perusahaan dalam hal permodalan operasinya.
    DER = Total Utang : Total Ekuitas

Rasio Pasar
1. Price to Earning Ratio (PER) digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi suatu saham dihargai oleh investor. Semakin tinggi rasio ini maka semakin mahal harga sebuah saham yang harsu dibayar oleh seorang investor untuk mendapatkannya.
    PER = Harga Saham : Laba Per Saham

2. Price to Book Value (PBV) digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi sebuah saham dihargai berdasarkan ekuitas per lembar saham. Semakin tinggi nilainya maka semakin mahal suatu saham. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan bahwa seorang investor harus membeli suatu saham sekian kali lipat dari yang seharusnya ia bayar.
    PBV = Harga Saham : Nilai Buku

Dalam menghitung dan analisa fundamental suatu saham, seorang investor membutuhkan suatu laporan yang selalu di publikasikan oleh perusahaan sebagai salah satu kewajibannya terhadap investor. Anda bisa mendapatkan laporan keuangan perusahaan dengan mendownload di alamat ini http://www.idx.co.id

Sekian ulasan kali ini, semoga bermanfaat bagi pembaca. Blog ini akan penulis update seminggu sekali dengan mengulas berbagai topik mengenai dunia saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar