Selasa, 02 Juni 2015

Kelemahan Analisi Fundamental

Kita sudah membahas mengenai kelemahan analisis teknikal, dan analisis teknikal sebagai pedang dalam medan pertempuran maka analisis fundamental adalah strategi yang wajib diketahui dan dikuasai. Anda tidak mungkin terjun ke dalam medan perang tanpa mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh. Siapa yang memimpin musuh, berapa jumlah pasukannya, apa saja persenjataan mereka, mereka akan menyerang dari arah maa, seberapa besar peluang untuk memenangkan pertempuran dan sebagainya.

Kita tidak mungkin membeli sebuah saham tapi tidak mengetahui (minimal) nama, bidang usaha, reputasinya. Akan menjadi konyol jika tidak mengetahui hal-hal yang mendasar, bagai membeli kucing dalam paket tertutup. Yang anda ketahui hanya jenis kucingnya, warnanya dan haga jualnya sesuai yang dipaparkan oleh si penjual. Dan anda tidak mengetahui bagaimana kondisi kucing tersebut, sehat atau tidak, bulunya halus atau tidak.


Seperti yang sudah diketahui secara umum, bahwa analisis fundamental mampu mengetahui record sebuah perusahaan dimasa lampau, siap yang memimpin, bagaimana kinerjanya, seberapa profitable perusahaan tersebut, bagaimana kesehatannya, seberapa banyak pesaingnya, seberapa besar diversifikasi bisnisnya, apa saja resiko yang harus dihadapi perusahaan tersebut, dan masih banyak lagi.

Jika anda adalah seorang investor atau position trader, maka kemampuan menggunakan analisis fundamental adalah wajib hukumnya. Meski telah menguasai analisis fundamental, tidak serta merta akan mendapat keuntungan di bursa, karena analisis fundamental juga memiliki kelemahan. Berikut ini beberapa kelamahan analisis fundamental:

1. Semua data laporan keuangan adalah data masa lampau yang tidak menggambarkan kondisi perusahaan dimasa mendatang. Data masa lampau ini diharapkan dapat menjadi cerminan masa depan perusahaan sehingga dengan menganalisanya akan terlihat seperti apa kemampuan dan kelemahan perusahaan menghadapi masa depan, dan dapat diperkirakan dengan kondisi ekonomi yang berubah-ubah perusahaan mampu atau tidak dalam bertumbuh.

2. Butuh waktu untuk mengumpulkan data fundamental perusahaan. Laporan keuangan biasanya muncul setelah sebulan dari kuartal tertentu selesai. Hal inilah yang menjadi problema terkait dengan pengetahuan atas kinerja perusahaan, dan biasanya akan membuat lambat seorang investor untuk mengambil tindakan.

3. Seringkali bersifat subjektif, sehingga hasil analisis tiap investor akan menjadi berbeda.

4. Analisis fundamental tidak menjamin bahwa dengan kinerja yang baik atau sangat mengesankan, harga saham perusahaan akan naik atau melejit.

5. Salah interpretasi dari investor adalah hal biasa terjadi dalam analisis  fundamental, sehingga hasil analisanya akan tidak maksimal dalam menghasilkan saham apa saja yang seharusnya di akumulasi.

6. Analisis fundamental hanya cocok digunakan untuk jangka waktu menengah dan panjang. Jika anda seorang trader dengan time frame yang pendek, analisis ini tidak cocok dengan anda, karena data yng didapatkan selalu terlambat, dan anda akan ketinggalan kereta.

Meski analisis ini memiliki sejumlah kekurangan, bukan berarti tidak dapat memberikan keuntungan bagi penggemarnya, salah satu contoh yang paling dikenal dunia adalah Warrent Buffet. Dia sukses dengan mengandalkan analisa ini dan hingga hari ini belum ada yang mampu menandingi kesuksesannya meski ada trader yang dalam setahun mampu melipatgandakan asetnya baik sekelas george soros atau yang lainnya. Karena yang menjadi pembeda adalah kedisiplinan dan konsistensi serta kematangan analisa dan ketepatan dalam mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar